Semua manusia hidup di dunia mendambakan hidup yang bahagia . Apakah kebahagiaan itu perlu dicari ? dan apa sebenarnya hidup bahagia itu ? Banyak orang menyangka bahwa bahagia itu terletak dalam berlimpahan harta . Tetapi dalam enyataannya orang yang berkekurangan terkadang dapat menikmati kebahagiaan , dapat hidup tenang dan bahagia dibandingkan mereka yang berlimpah kekayaan . Demikian ceramah Bintal Agama yang disampaikan oleh Kasi Pais , Drs. H. Jamilun ,MSI yang diikuti oelh pegawai Kemenag pada tanggal 23 februari 2016 bertempat di Mushola.
Selanjutnya beliau mengatakan bahwa
Bahagia menurut pandangan sebagian manusia , adalah suatu kesenangan yang dicapai menurut kemampuan masing masing orang . Sedangkan bahagia menurut ajaran Islam lebih luas yaitu kebahagiaan jasmani , kebahagiaan rohani dan kebahagiaan hidup di duni maupun di akherat.
Agar kita dalam hidup ini dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akherat , ada doa untuk memohon kepada Allah SWT yaitu Q.S Al Baqoroh ; 201 yang artinya “ Ya Tuhan kami , berilah kebaikan di dunia dan di akherat , dan peliharalah kami dari siksa neraka . Do’a tersebut paling banyak diucapkan oleh Rosulullah SAW dan merupakan dorongan bagi orang orang beriman untuk bekerja keras dan berusaha semaksimal mungkin agar dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akherat nanti .
Untuk mencari kebahagiaan setiap manusia mempunyai cara masing masing. Ada beberapa ciri ciri orang itu dikatakan bahagia yaitu :
1. Mensyukuri Nikmat Allah
Untuk dapat mensyukuri nikmat Allah , harus dilakukan dengan mentafakuri betapa besar kasih sayang Allah . Hal hal kecil dan besar yang mungkin luput dari pandangan kita sebagai manusia dapat diingatkan untuk selalu disyukuri. Bentuk atau wujud rasa syukur itu dapat dilakukan antara lain dengan beberapa cara : Bersyukur dengan hati , bersyukur dengan lesan , bersyukur dengan perbuatan dan bersyukur dengan harta benda
2. Istri yang Sholikah
Adalah wanita yang senantiasa menjaga sholat , banyak melakukan sholat sunah , berpuasa pada bulan romadlon, banyak berpuasa sunah, menunaikan haji , banyak melaksanakan umroh , banyak berdikir pada Allah dan komitmen dalam menjaga hijab dan memelihara rumah
3. Pergaulan yang Baik
Dalam kehidupan ini , selain kita melaksanakan hubungan hablum minannallah kita juga harus melaksanakan hubungan Hablum minannas . Dalam hubungan minannas ini sebaiknya kita bergaul dengan orang yang sholeh dan sholekhah agar kita menjadi orang yang sholeh sholehah terhindar dari perbuatan maksiat .
4. Rizki yang Halal
Rizki yang halal menghadirkan ketenangan jiwa , hidup akan lebih terarah dan menjadikan pintu pintu keberkahan terbuka semakin lebar . Selain itu rizki yang halal merupakan syarat diterimanya doa oleh Allah. Dua kebaikan perludiperhatikan dalam hal iini adalah : Rizki yang didapatkan harus yang baik dan untuk mendapatkan rizki yang baik hendaknya proses yang dilakukan dengan menggunakan cara cara yang baik pula. Islam melarang segala bentuk upaya mendapatkan rizki dengan cara cara yang zalim (Al-Baqarah(2):279), riba(Al Baqarah(2):278:279), judi (Al-Maidah(5):90), penipuan (gharar), suap(risywah dan maksiat.(St.Zul)