Nilai nilai budaya kerja merupakan pengejawantahan dari “Revolusi Mental” yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Revolusi mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja dan bersemangat. Inilah ide dasar digaungkanya revolusi mental oleh Presiden Joko Widodo. Gerakan revolusi mental semakin releven bagi bangsa Indonesia. Gerakan revolusi mental terbukti berdampak positif terhadap pemerintahan jokowi. Namun sebelumnya Menteri Agama kita juga telah mencanangkanya Dengan adanya nilai nilai budaya kerja ini diharapkan bisa membangun kembali jiwa yang merdeka, mengubah cara pandang, pikiran, sikap dan perilaku agar berorentasi pada kemajuan sehingga Indonesia mampu berkompetisi dengan bangsa lain. Kementerian Agama RI mencanangkan 5 budaya kerja, demikian ceramah Bintal Agama yang disampaikan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Mejobo , Bapak Khumaidi, S.g, SH bertempat di Mushola Kemenag yang Diikuti oleh pegawai Kemenag. Lebih lanjut dikatakan 5 Nilai Budaya Kerja itu adalah : Integritas, Provesionalitas, Inovasi, Tanggungjawab dan Keteladanan.
- INTEGRITAS .Yaitu keselarasan antara hati, pikiran, perkataan dan pebuatan yang baik dan benar. Dengan adanya nilai Integritas ini siapapun yang ada di Kemenag harus selalu tertanam pada dirinya nilai untuk supaya senantiasa menjaga integritas yaitu kejujuran , amanah dalam menjalankan tugasnya, disiplin dan tidak ada kebijakan yang tidak sesuai aturan.
- PROFESIONALITAS .Yaitu bekerja secara disiplin, kompeten dan tepat waktu dengan hasil terbaik. Dengan adanya nilai profesional ini dimanapun kita berada kita dituntut untuk menguasai betul bidang kerja , itu artinya profesional di bidangnya. Kita ingin tumbuhkan profesionalitas ada dalam setiap kita, sebagai nilai yang selalu melekat pada diri kita. Menjalankan tugas sesuai dengan tupoksi kita masing masing.
- INIVASI . Yaitu menyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasi hal baru yang lebih baik. Dengan adanya nilai Inovasi ini kita harus termotifasi untuk melahirkan kreasi inovasi baru dibidang kita masing masing. Sesuatu yang baru tentu membawa manfaat yang lebih banyak, sesuai dengan konteks situasi dan kondisi.
- TANGGUNGJAWAB. Yaitu bekerja secara tuntas dan konsekuen. Dengan adanya nilai tanggungjawab ini Aparatur Kementerian Agama harus mempunyai kesadaran yang tinggi bahwa kiprah mereka di Kementerian Agama itu akan dipertanggujawabkan. Inilah cara kita untuk selalu membentengi diri untuk selalu on the track dalam mengemban kepercayaan dan menjalankan tugas dan fungsi masing masing.
- KETELADANAN. Yaitu menjadi contoh yang baik bagi orang lain. Dengan adanya nilai ini Aparatur Kementerian Agama adalah teladan dilingkungan masing masing, karenanya keteladanan sangat penting ditanamkan kepada diri kita.
St. Zul