Sebanyak 89 orang dari unsur Pengurus FKG PAI TK,Pengurus KKG PAI SD,Pengurus MGMP PAI SMP,Pengurus MGMP PAI SMA, Pengurus MGMP PAI SMK dan Pengawas PAI telah mengikuti Sosialisasi penguatan tenaga pengolah data pada tanggal 15 September 2015 bertempat di Hotel Poroliman Kudus.
Dalam sambutannya Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus Drs.H. Hambali ,MM mengatakan Dirjen Pendis mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis dibidang pendidikan islam berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Agama dan Peraturan Peraturan Perundang Undangan yang berlaku .Sedangkan fungsinya adalah : Menyelenggarakan merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang pendidikan islam .Menyusun norma ,standart,prosedur dan kriteria dibidang pendidikan islam. Memberikan bimbingan teknis dan evaluasi serta melaksanakan administrasi Dirjen Pais.Dan untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut dibuat Struktur Dirjen Pendis yang terdiri dari : Sekretaris Direktorat Pendidikan islam ,Direktorat Pendidikan Madrasah,Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren ,Direktorat Pendidikan Agama Islam dan Direktorat Pendidikan Tinggi Agama.
Hadir sebagai narasumber Kasmudi SPd,MM Kabid Dikdas Disdikpora Kabupaten Kudus dalam materinya yang berjudul “Kebijakan Disdikpora terhadap Pendidikan Agama Islam” mengatakan Kita harus memberikan pelayanan lebih bermutu .Apalagi Kota Kudus terkenal dengan sebutan “GUSJIGANG” . Yang artinya mental bagus suka ngaji dan dagang , jadi pemberian pelayanan sudah bisa dilakukan dengan baik karena sudah sesuai dengan karakter kita .Seorang guru harus mampu mengajar anak didiknya dengan baik dan proses pembelajarannya diarahkan pada perubahan : Pengetahuan ketrampilan dan sikap yang mempunyai tujuan menuju yang lebih baik.Selanjutnya tentang bagaimana membentuk karakter perilaku yang baik terhadap anak didik ?Beliau mengatakan untuk membentuk karakter perilaku yang baik terhadap anak didik ,seorang guru harus mempunyai kompetensi. Kompetensi tersebut adalah Kompetensi Peedagogis ,Kompetensi Profesional, Kompetensi Sosial dan Kompetensi Kepribadian. Kalau seorang guru sudah bisa menjadi pioner maka karakter anak akan menjadi lebih baik. Anak perlu dipantau dan diberi motifasi yang baik sehingga anak bisa berkembang sesuai pribadinya dan tidak terjadi kekerasan secara psikis.Tren terbaru pendidikan karakter ,bagi anak anak mulai dilatih dan dibiasakan .Karena kebiasaan akan menjadi sikap dan sikap tersebut kalau dipupuk terus akan menjadi karakter.Endingnya sikap/sifat yang baik yang dimiliki anak bisa mendidik dirinya sehingga karakter anak akan bisa lebih baik.Sedangkan ruang lingkup pengembangan karakter meliputi : Olah pikir, olah raga ,olah rasa dan olah hati . Dengan adanya ruang lingkup ini anak punya karakter/sifat yang lengka.Guru dipaksa untuk memenuhi semua ruang lingkup pengembangan karakter tersebut karena anak bisa terdeteksi sehingga anak bisa dikembangkan.Diakhir materinya beliau berpesan agar pendidikan karakter ini diintegrasikan disemua pelajaran , jadi anak tidak hanya diberi pelajaran hafalan saja tetapi diawasi dan dan diperhatikan . Kemudian diimplemasikan di pelajaran mulok (extra kuler),karena ini bisa menjadi karakter yang baik bagi anak .Dan untuk pengembangan diri , anak dari segi individual bisa dikembangkan dengan baik sesuai keahliannya.( apa extrakulernya dan apa unggulannya) jadi guru jangan terbebani akhirnya murid dimarahi.
Tentang Kurikulum dikatakan kita jangan alergi tentang kurikulum diikuti saja , karena sudah menjadi kebijakan Pemerintah dinikmati dan jangan dipermasalahkan.
Hadir pula narasumber dari Kantor Wlayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah H.Imam Buchori ,S.Ag,M.SI mengatakan Data itu ada terus menerus sehingga data perlu di ubdate setiap saat sepanjang kita masih menjabat. Kadang kita sering salah mengambil keputusan karena salah menginput data .Contoh data guru berkurang itu wajar karena mungkin ada yang pensiun ,tetapi ketika ada data masjid berkurang ini akan menjadi aneh .Ini menyulitkan bagi kita , oleh karena itu jangan menyepelekan data karena data merupakan awal pendataan. Begitu pentingnya sebuah data, karena data merupakan sumber utama dalam pembentukan informasi .Dan informasi merupakan kumpulan data yang telah diberikan makna. Data pendidikan islam Proram pendataan satu pintu yang dimiliki oleh Kementerian gama (Emis) dituntut untuk menghasilkan data yang valid ,tepat waktu dan lengkap.Data yang memenuhi syarat tersebut diolah menjadi informasi yng bermanfaat bagi pengambilan keputusan yang nantinya akan dirasakan faedahnya oleh orang banyak. Tidak ada perencanaan yang baik tanpa didukung dengan data yang baik. S.Zul