Kudus (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Kudus, H. Suhadi, menyapa para kepala Raudhatul Athfal (RA) se-Kabupaten Kudus dalam kegiatan Rapat Evaluasi dan Koordinasi yang digelar pada Rabu (23/7/2025). Dalam kesempatan tersebut, ia menekankan pentingnya menanamkan semangat pendidikan sejak dini sebagai fondasi membentuk generasi masa depan.
Kegiatan yang berlangsung di aula lantai 2 Kantor Kemenag Kudus ini merupakan bagian dari Rapat Evaluasi dan Koordinasi Pelaksanaan Pendidikan Madrasah serta Implementasi Rencana Aksi Penguatan Pembiasaan Praktik Baik dalam Pembentukan Karakter, sebagai tindak lanjut dari hasil Survei Penilaian Integritas Pendidikan Tahun 2024.
Dalam sambutannya, H. Suhadi menyampaikan bahwa peran kepala madrasah dan pendidik RA sangat penting dalam membentuk karakter dan semangat belajar anak-anak, seiring dengan peran besar orang tua.
“RA ini merupakan dasar pendidikan anak-anak untuk masa depan mereka. Karena itu, peran orang tua, kepala madrasah, dan para pendidik sangat dibutuhkan dalam mewujudkan generasi yang baik,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Kudus, H. Agus Siswanto, memaparkan tindak lanjut hasil Survei Penilaian Integritas di satuan pendidikan.
Menurutnya, salah satu langkah implementatif yang dapat dilakukan adalah menerapkan praktik-praktik baik dalam penguatan karakter peserta didik di madrasah.
“Oleh karena itu, Bapak/Ibu, mari kita telaah kembali hasil survei yang kemarin sudah disosialisasikan. Apakah hasil itu mencerminkan kondisi nyata di satuan pendidikan kita atau tidak,” ujarnya.
H. Agus menambahkan, setelah dilakukan telaah, diharapkan para kepala madrasah menyusun program dan rencana tindak-lanjut, menetapkan prioritas, dan langkah operaisonal untuk upaya perbaikan aspek yang perlu mendapatkan perhatian dan juga memungkinkan bisa diupayakan lebih optimal.
“Saya minta kepada panjenengan semua untuk mengawal dan berbagi informasi mengenai praktik baik yang sudah diterapkan di madrasah masing-masing. Ini penting untuk pembentukan karakter peserta didik,” tambahnya.
Lebih lanjut, H. Agus berharap pembiasaan praktik baik ini dapat terus dipantau, dievaluasi, dan dipublikasikan agar masyarakat mengetahui proses pendidikan karakter yang berlangsung di RA. Dan yang utama dampak positif dari pembiasaan praktik baik di madrasah ini benar-benar dirasakan masyarakat.
Sebagai tindak lanjut dari hasil Survei Penilaian Integritas Pendidikan Tahun 2024, terdapat dua aspek utama yang menjadi fokus: pertama, Aksi Penguatan Pembiasaan Praktik Baik dalam Pembentukan Karakter di Madrasah, dan kedua, Aksi Tata Kelola Pelaksanaan Anggaran BOP dan BOS yang lebih baik.***


