“BERSYUKUR adalah suatu upaya untuk mengucapkan ucapan terimakasih atas anugerah yang telah diberikan oleh Allah SAW kepada kita, kemudian kita berupaya untuk menjauhi larangan dan menjalankan perintahNya . Semua itu adalah dalam rangka menggapai rindho Allah, demikian ceramah Bintal Agama yang disampaikan oleh H. Syaudin S.Ag,MA pada tanggal 14 Pebruari 2017 diikuti oleh pegawai bertempat di Mushola Kemenag. Selanjutnya dikatakan bahwa ucapan bersyukur kepada Allah adalah suatu amalan yang paling baik dalam suatu majelis . Selain itu juga saling mengingatkan akan kebenaran dan saling bermusahabah , meneliti seberapa banyak amal sholeh yang sudah kita kerjakan dan seberapa banyak amalan yang tidak baik yang kita kerjakan. Kata Syukur dalam Alqur’an dengan berbagai bentuknya disebutkan kurang lebih sebanyak 75 x. Artinya Allah memerintahkan kita untuk senatiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita dan sebaliknya Allah SWT akan memberikan sanksi atau hukuman bila kita ingkar/ kufur. Oleh karena itu mari kita meneliti atau bermusahabah pada diri kita sendiri apakah kita termasuk hamba Allah yang sudah bersyukur atau belum .
Bersyukur itu sendiri dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :
- Syukur dalam hati
Yaitu meyakini dan merasa puas atas anugerah yang telah diberikan kepada Allah.
- Syukur dalam lesan.
Yaitu lesan mengucapkan , mengakui anugerah yang telah diberikan dan memuji atas segala pemberian- Nya. Dalam hadist dikatakan barang siapa mengucapkan “ Subhanallah “ baginya diberikan 10 kebaikan , barang siapa mengucapkan laillahailallah baginya diberikan 20 kebaikan dan barang siapa mengucapkan alhamdulillah baginya diberikan 30 kebaikan ( Al Hadist).
- Syukur dalam perbuatan.
Yaitu meyakini bahwa setiap amal sholeh yang kita kerjakan akan mendapat pahala dari Allah SWT. Menurut Imam Al Ghozali ada 7 anggota tubuh yang harus dimaksimalkan dalam bersyukur yaitu : mata, telinga, lidah, tangan, perut, kemaluan dan kaki.
Di akhir Bintalnya beliau mengatakan kita sebagai Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kantor Kementerian Agama harus mampu bersyukur kepada Allah SWT. Dan mari wujud syukur ini kita buktikan dalam etos kerja yaitu dengan kerja ikhlas, kerja cerdas, kerja keras dan kerja tuntas.
St. Zul