Kudus (Humas) – Kepala Kantor Kemenag Kudus, H. Suhadi sampaikan pentingnya wujudkan pendidikan yang unggul, ramah dan terintegrasi dalam sambutannya pada acara Seminar Sehari yang digelar LP Ma’arif NU pada Sabtu, (12/7/2025).
Acara yang digelar di Wisma Djarum ini, mengusung tema “Membranding Madrasah Berbasis Keunggulan Lokal untuk Mewujudkan Madrasah Berkualitas dan Berkarakter”.
H. Suhadi membuka sambutannya dengan ucapan terima kasih kepada Bakti Pendidikan Djarum Foundation yang memfasilitasi acara ini.
Selanjutnya, H. Suhadi berpesan kepada para peserta yang terdiri dari Kepala MTs di bawah naungan LP Ma’arif NU Kudus untuk mewujudkan salah satu misi Kementerian Agama yang termasuk dalam Asta Protas, yakni pendidikan yang ramah, unggul dan terintegrasi.
“Bapak, Ibu, mari kita wujudkan pendidikan unggul, yakni pendidikan yang mampu mencapai hasil jauh dari batas standar. Selanjutnya wujudkan juga pendidikan ramah, nyaman dan gembira, serta pengelolaan yang terintegrasi,” ungkap H. Suhadi.
Ia juga mengingatkan dengan tegas, agar para pelaksana pendidikan madrasah selalu memastikan untuk terhindar dari 3 dosa besar.
“Jauhkan madrasah kita dari 3 dosa besar ini bapak ibu, yang pertama adalah sikap intolerasi, kedua kekerasan dan bulliying, terakhir pelecehan seksual,” tegas H. Suhadi.
Pada kesempatan yang sama Kasi Penmad Kemenag Kudus, H. Agus Siswanto juga menyampaikan paparan materi tentang perbaikan dan inovasi madrasah.
Menurutnya, meski saat ini citra madrasah khususnya di Kabupaten Kudus sudah baik di mata masyarakat, tak boleh lantas membuat para penyelenggara madrasah merasa nyaman dan kemudian lengah.
“Kepercayaan pendidikan madrasah yang semakin baik di mata masyarakat ini bukan kita dapat dengan tiba-tiba. Jika pada titik tertentu kita lengah dan berhenti membuat inovasi perbaikan, tidak menutup kemungkinan eksistensi madrasah bisa tergeser,” jelasnya.
Kasi Penmad juga menjelaskan tantangan yang harus dihadapi penyelenggara madrasah dalam upaya meningkatkan mutu, layanan, dan kualitas penyelenggaraan pendidikan. Dimana dukungan sumber daya masyarakat menjadi perhatian bersama.
“Oleh karena itu bapak ibu, kita harus mewujudkan pendidikan berdampak dan dirasakan kemaslahatannya oleh masyarakat, supaya madrasah bisa terus mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk pendidikan anak-anaknya,” pungkas H. Agus.***


