Kudus, (29/07) bertempat di Alun alun simpang tujuh Kabupaten Kudus telah berlangsung kegiatan Mujahadah Nisfussanah sholawat dengan tema “ Jateng bersholawat “ tingkat Jawa Tengah putaran ke 36 yang diselenggarakan oleh DPW PSW ( Dewan Pimpinan Wilayah Penyiar Sholawat Wahidiyah) Jawa Tengah dihadiri sebanyak -+ 7000 orang dari unsur jajaran pimpinan pengurus DPP dan DPW PSW tingkat Kabupaten se Jawa Tengah, Forkopinda Kab. Kudus, tokoh agama , tokoh masyarakat dan warga masyarakat Kudus.
Ketua DPW PSW Jawa Tengah Abdul Wahid dalam sambutanya mengatakan program ini merupakan program kerja dari DPW PSW dalam rangka doa bersama demi ketrentaman , kesejahteraan dan keutuhan NKRI. Beliau mengajak kepada pengamal sholawat wahidiyah untuk berniat dalam hati bahwa kita datang ke tempat ini hanya untuk bermujahadah dan berdzikir kepada Allah, dan mengharap semoga dengan kita melaksanakan mujahadah kita diberikan keselamatan oleh Allah SWT baik di dunia maupun di akherat.
Bupati Kudus, Musthofa dalam sambutanya mengatakan bahwa Jamaah wahidiyah bertujuan untuk memberikan kebaikan kepada bangsa dan menjaga NKRI harga mati. Dikatakan beliau Kudus merupakan kota santri, kota ngaji dan kota agamis. Harapan beliau dengan adanya jamaah wahidiyah ini semoga terjalin persaudaraan yang lebih erat.” Mari kita dengarkan maidho khasanah ini dengan santun dan rasa takdim kepada ulama dan habib agar memperoleh berkah” tuturnya.
Hadir Ketua DWP PSW pusat Habib Muhammad Adnan Alhabsy dalam sambutanya mengatakan bulan depan merupakan bulan kemerdekaan Republik Indonesia . Kemerdekaan RI merupakan anugerah dari Allah SWT yang diperjuangkan oleh para pahlawan kita. Oleh karena itu mari kita selalu berdo’a untuk para pahlawan kita agar senantiasa dilindungi allah SWT dan juga berdo’a untuk para pemimpin kita agar diberi umur panjang dan berkah dalam hidupnya.
Hadir memberikan maidho Khasanah , KH. Abdullah Sa’ad mengatakan dengan
kegiatan mujahadah dan sholawat bersama ini mari kita berniat dengan tulus dan ikhlas sehingga do’a kita bisa di dengar oleh Allah SWT , agar bangsa kita menjadi aman dan tentram dan dirahmati Allah sesuai tekad kita bersama yaitu NKRI harga mati. Jangan mudah terprofokasi dan terpecah belah dengan berbagai isu dan perkembangan yang muncul dari berbagai berita dan media yang semuanya itu bisa memecah belah persatuan dan kesatuan . Di akhir maidho khasanahnya beliau mengajak kita semua untuk bersama sama memohon kepada Allah SWT agar perjuangan para pendahulu mendapat magfiroh sehingga kita bisa meneruskan dan mengisi pembangunan ini dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat dalam memajukan bangsa.(St.Zul)