Sholat merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang tidak bisa diabaikan, walaupun sholat itu tidak mengurangi atau menambah kekuasaan ALLAH. Artinya kita melaksanakan atau tidak melaksanakan sholat tidak akan mengurangi atau menambah kekuaasaan ALLAH. Kita bisa menikmati nikmatnya sholat apabila kita bisa mengaplikasikan dalam perilaku kita sehari hari . Banyak orang yang rajin ibadah tapi ketika ibadah selesai tidak terlihat aplikasinya dalam sehari hari berarti orang tersebut belum bisa menikmati nikmatnya sholat.Demikian yang dikatakan Bp.H.M.Kafit, S.Ag,MPd.I Kasi Pendidikan Diniyah dan Ponpes saat memberikan bimbingan mental kepada pegawai di Musholla Kemenag Kab.Kudus pada kegiatan Bintal pada tanggal 10 Maret 2015. Selanjutnya dikatakan bahwa Aplikasi merupakan dampak pada pribadi bagi yang melaksanakannya. Bisa menangis disaat sholat adalah suatu bentuk orang itu merasakan nikmatnya sholat.Dampak dalam kita melaksanakan sholat harus ada pada diri kita jadi Sholat bukan hanya formalitas saja sekedar menjalani untuk menggugurkan kewaiban. Kekhusukan dalam sholat dan diimbangi dengan ucapan lafal dalam sholat yang benar serta mampu menghayatinya adalah sangat penting untuk terciptanya perilaku kita yang positif.Semua bacaan dalam sholat dirancang untuk menegaskan kesadaran lebih tinggi bahwa kita dalam melaksanakan sholat harus bisa konsentrasi atau khusuk.Menurut tinjauan tasawuf sholat yang tidak khusuk tidak ada gunanya . Setelah kita bisa menjalankan ibadah Sholat dengan khusuk , sudahkah yang kita lakukan berpengaruh pada perilaku kita ? Oleh karena itu kita sebagai pegawai Kemenag yang merupakan barometer di masyarakat harus bisa berperilaku yang baik dan dapat menjadi contoh karena secara otomatis masyarakat memandang kita sebagai orang yang ahli ibadah .Semoga kita bisa .
Perayaan Hari Kattina Dana 2568 TB / 2024
Kudus (Humas) – Penyelenggara Katolik, Emanuel Bambang Widyanarko menghadiri acara Perayaan Hari Kattina Dana 2568 TB / 2024 yang diselenggarakan...
Selanjutnya