Allah menciptakan manusia untuk berlomba lomba dalam kebaikan.Dan untuk melaksanakan kebaikan itu, harus diniati dengan niat yang baik.Sebab niat yang baik merupakan kunci perbuatan amal yang kita laksanakan , dan apabila kita mampu melaksanakan amal yang baik itu berarti kita menjadi orang yang utama dihadapan ALLah. Orang yang utama dihadapan Allah itu didalam jiwanya ada 5 sikap .Demikian ceramah yang disampaikan oleh H.Sururi , S.Ag ,MH Kasi PHU dalam acara bimbingan mental yang diikuti oleh pegawai pada tanggal 7 September 2015 bertempat di Mushola Kemenag. Selanjutnya dikatakan 5 sikap tersebut yaitu : 1. Selalu mendirikan ibadah, 2. Mempunyai sifat iklas, 3. Mempunyai tanda tanda perilaku, 4.Tidak peduli terhadap kesuksesan orang lain, 5. Menyiapkan diri untuk mati.
Selalu mendirikan ibadah. Kita hidup sebagai manusia diperintahkan ALLah untuk beribadah kepadaNya baik yang bersifat mahdhoh maupun Ghoiru Mahdhoh. Sebagai Pegawai di jajaran Kementrian Agama harus merasa bersyukur dan harus bisa lebih baik dibandingkan dengan Pegawai di luar Kementerian Agama. Oleh karena itu satu hal yang kita usahaan yaitu kita harus berperilaku secara agamis yang lebih mendalam.
Mempunyai sifat iklas. Sifat iklas merupakan sifat yang harus dimilik pegawai karena seseorang yang mempunyai sifat iklas ini bisa menjadi tangan panjang bagi pegawai lainnya ketika dibutuhkan. Dan sifat iklas ini hendaknya jangan dilandasi dengan nilai lain karena bisa menghilangkan nilai iklas itu sendiri. Apapun pekerjaan kita, kita harus mampu melaksanakannya ,namun kalau kita tidak punya rasa iklas maka sulit bagi kita karena dalam melaksanakan pekerjaan kita butuh koordinasi satu dengan yang lainnya.
Mempunyai tanda tanda perilaku. Yaitu seseorang yang melakukan perbuatan tidak baik kepada orang yang lain tetapi mempunyai tujuan baik, tidak melukai melainkan hanya mengingatkan agar orang lain tidak mengulangi perbuatan yang jelek.
Tidak peduli terhadap kesuksesan orang lain. Adalah orang yang tidak peduli apa yang didapatkan oleh orang lain. Memang sulit bagi kita bersikap baik terhadap orang yang mendapat kenikmatan dengan tidak melaksanakan dengki dan hasut, tetapi kalau sudah ada niat yang baik pasti bisa.
Menyapkan diri untuk mati. Setiap orang pasti mati, yang menjadi masalah adalah apakah kita sudah menyiapkan diri untuk mati ? oleh karena itu mari kita evaluasi diri kita masing masing sudah cukupkah bekal kita ? Kita tidak bisa lari dari kematian dan kelak harus mempertanggujawabkan semua amal kita dihaapan Allah SWT. (S. Zul)