Kudus – Demikian dikatakan Kasubbag Tata Usaha Kankemenag Kab. Kudus, Suhadi ketika membuka Sosialisasi Kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah pada Selasa (19/10). Acara yang dihelat di Meeting Room Hotel Poroliman Barongan Kudus tersebut diikuti 100 orang peserta. Masing-masing merupakan tenaga pendidik Madrasah Diniyah Takmiliyah di Kabupaten Kudus.
Lebih lanjut Suhadi mengatakan, kurikulum menjadi pedoman, acuan, dan arah yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran. Karena begitu urgennya kurikulum, dia berharap keberadaan dan manajemen kurikulum harus benar-benar diperhatikan oleh pendidik. Agar kegiatan belajar bisa efisien dan efektif. Beliau menjelaskan, di dalam penyusunan kurikulum terdapat empat komponen utama, yakni tujuan, materi, strategi/metode, dan evaluasi.
Tujuan kurikulum berhubungan dengan hasil yang ingin dicapai. Dalam skala mikro tujuan selaras dan linier dengan visi dan misi madrasah diniyah. Terkait materi menyangkut semua aspek baik yang berhubungan dengan pengetahuan atau bahan pelajaran yang biasanya tergambarkan pada isi setiap mata pelajaran yang diberikan aktivitas dan kegiatan siswa.
Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Sedangkan komponen evaluasi berfungsi untuk mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan.
Sementara itu, Kasi PD pontren, HM. Kafit dalam laporannya mengatakan kegiatan ini didikuti para ustadz dan ustadzah Madrasah Diniyah Takmiliyah Kudus, sebanyak 100 orang. Diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini mereka mampu merapkan kurikulum secara maksimal. Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efisien dan efektif.
Di akhir laporannya, HM Kafit mengatakan. “ Selepas Bapak Ibu mengikuti sosialisasi kegiatan ini harus ditindaklanjuti dengan menerapkan kurikulum yang diperoleh di Madrasah Diniyah masing-masing. Dengan demikian proses pembelajaran semakin baik, terkoordinir, pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas output/lulusan Madrasah Diniyah.
Sejumlah guru yang mengikuti kegiatan ini merasa senang, karena mereka memperoleh banyak tambahan pengetahuan tentang kurikulum. Mereka menyadari salah satu kendala yang dihadapi Madrasah Diniyah dalam proses pembelajaran adalah kurangnya kualitas sumber daya manusia pendidik yang kompeten. Syufa’at, salah seorang peserta yang merupakan Kepala Madin Al Furqon, Bae mengatakan, “ Guru memegang peran penting dalam pembelajaran, namun selama ini kompetensi guru di Madrasah Diniyah Takmiliyah belum begitu banyak yang memahami tentang kurikulum dan penerapannya dalam proses pembelajaran. Dengan adanya kegiatan ini saya yakin ada banyak manfaat dan berdampak membawa perubahan ke arah yang lebih baik pada masa mendatang,” (Arifin)