Kudus, 15 November 2016 , Untuk mewujudkan kontribusi informasi berita yang optimal diperlukan petugas pengelola yang memadai, sementara petugas pengelola yang ada hanya dipegang oleh Humas yang nota bene Humas harus juga melaksanakan tugas lain , sehingga hal ini akan mengakibatkan minimnya informasi yang dipublikasikan kepada masyarakat . Dan yang terjadi kegiatan yang semestinya bisa di kaver menjadi tidak terkaver . Fenomena ini akan menimbulkan berita yang kita publikasika tidak optimal sesuai harapan yang kita inginkan. Untuk itu Kantor kementerian Agama Kabupaten Kudus bidang kehumasan mengadakan kegiatan Rakor Kehumasan dengan tema “ Cara menyusun berita dengan benar” yang disampaikan oleh nara sumber M. Agus Yusron, S.Ag dari Kan Kemenag Kab. Kudus demikian yang disampaikan Siti Zulaekah, SH dalam Rakor Kehumasan yang diikuti sebanyak 20 peserta dari unsur Pegawai Kua dan Kemenag yang harapanya nanti peserta mendapatkan ilmu tentang cara menyusunan berita dengan benar , sehingga peserta dapat berpartisipasi dalam memberikan kontribusi beritanya sehingga Kemenag mampu mempublikasikan berita dengan optimal.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus, Drs. H. Hambali, MM dalam sambutannya mengatakan Bidang Kehumasan harus mampu mempublikasikan kegiatan yang ada . Dan kegiatan yang dilaksanakan harus didokumentasikan dan tertata dengan baik yaitu dengan cara di bendel setiap tahunnya . Disamping itu juga harus mengkaver pula informasi berita yang ada di Koran maupun majalah yang terkait dengan kegiatan Kementerian Agama . Hal ini sangat penting karena kita dapat mengevaluasi kegiatan kegiatan yang telah kita laksanakan . Di akhir sambutanya beliau mengharap agar para peserta bisa memahami dan dapat menyusun berita dengan benar atas kegiatan yang dilaksanakan di satkernya , selanjutnya dikontribusikan ke Kemenag untuk di publikasikan.
Sementara itu M.Agus Yusron , S.g, M.SI dalam memberikan materinya mengatakan dalam menulis yang penting bagaimana bisa layak jual , oleh karena itu menulis berita itu harus mengedepankan fakta dan tidak memesukan opini atau pribadi. Menulis berita adalah menampilkan peristiwa yang terjadi di tengah masyarakat secara benar . Sebuah berita yang dibuat harus memiliki usur aktual, kedekatan, luar biasa,tokoh ekxklusif, ketegangan , konflik dan humor serta trend. Sedangkan cara menulis berita harus meliputi 5 W + 1H ( What, Where,When,Who, Why, dan How) . Dari bahan bahan yang sudah diperoleh kemudian dipilah pilah disesuaikan dengan 5W+1H. Dengan demikian akan muncul gambaran tentang kerangka berita yang akan ditulis.
- What : apa yang terjadi
- Where : Diman tempat kejadian itu
- When atau waktu : Kapan peristiwa itu terjadi
- Who : Siapa tokoh yang menjadi peran utama dalam berita
- Why : Pertanyaan yang menguak mengapa sampai terjadi sebuah peristiwa
- How : Pertanyaan untuk mengetahui keadaan bagaimana sebuah peristiwa terjadi akibat yang ditimbulkan.
Dalam membuat berita harus pula menampilkan sistematika, bahasa, sumber dan penyajianya sehingga membuat pembaca dirangsang untuk mengetahui kelnjutanya , mudah memahamai dan dapat melihat langsung serta dapat memberikan informasi secara rinci.
Hasil Rakor tersebut menghasilkan hal hal sebagai berikut :
- Baik Kua dan seksi akan berpartisipasi dalam mengirimkan berita ke bagian Humas namun membutuhkan waktu dan akan koordinasi dengan humas
- Humas akan mengadakan koordinasi secara berkala kepada Kua dan seksi yang ada di Kemenag.
- Ada sebagian peserta dari Kua yang sudah bersedia berpartisipasi dalam mengirim beritanya sehingga hal ini akan meningkatkan bahan informasi yang optimal.
St. Zul