Kudus – 27 Mei 2016, Kantor Kementerian Agama Kab. Kudus menyelenggarakan kegiatan pengisian angket kepada guru dan Kepala Madrasah , bertempat di Lantai 2 . Beban kerja pengawas jika dilihat dari jumlah pengawas yang terpaut jauh dengan jumlah madrasah cukup menjadikan dasar asumsi bahwa kepuasan guru dan Kepala Madrasah terhadap kinerja pengawas di Jawa Tengah akan rendah. Namun demikian perlu adanya pembuktian empiris terhadap tingkat kepuasan guru dan Kepala Madrasah terkait dengan kinerja pengawas di Jawa Tengah . Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang dapat mengukur indek kepuasan guru dan Kepala Madrasah terhadap kinerja pengawas di Jawa Tengah. Secara umum , rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ‘ Berapa indek kepuasan kepuasan guru dan kepala madrasah terhadap kinerja pengawas?”. Namun untuk mengetahui lebih jauh keterkaitan anatara kepuasan guru , Kepala Madrasah dan kinerja pengawas
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengukur kinerja pengawas yang dilihat dari perspektif Kepala Madrasah dan guru kelas pada MI. Selanjutnya bagaimana perspektif tersebut terhadap pengawas terutama terkait dengan kinerja pengawas. Untuk mengukur itu , Balai Litbang Agama Semarang menggunakan kuesioner yang diisi oleh Kepala Madrasah dan guru kelas MI. Sampel yang digunakan hanya sebanyak 32 orang terdiri dari 26 kepala sekolah dan 6 guru . Apabila peneitian ini hasilnya baik, maka harus dipertahankan . Karena seiring perkembangan zaman seorang pengawas harus melek IT, mempunyai integritas yang tinggi dan motivasi motivasi dalam melaksanakan kinerjanya.
Hadir dari Peneliti Litbang agama Semarang Bp. Mulyani Mudis, Mpd , dan Mudis Taruna AMd. Dalam kesempatan tersebut Mudis Mulyani mengatakan penelitian ini diharapakan mampu memberikan manfaat untuk baik secara praktis maupun teoritik. Manfaat praktis yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah terukurnya indek kepuasan guru terhadap pengawas , yang dapat dijadikan salah satu bahan perumusan kebijaksanaan Kementerian Agama terkait dengan regulasi pengawas madrasah. Sedangkan secara teoritis penelitian ini diharapakan mampu memberkan sumbangan referensi ilmiah tentang metodologi penelitian indek yang selanjutnya dapat dikembangkan untuk penelitian penelitian indek dengan fokus kajian yang berbeda.(St.Zul)