Dalam rangka memperingati Hari Amal Bhakti (HAB) ke 70 tahun 2016, Kemenang Kab.Kudus mengadakan beberapa kegiatan diantaranya Qotmil Qur’an , jalan santai , Ziarah ke Makam Sedyo luhur Bakalan Krapyak tempat dimakamkanya para pejabat Kemenag , Tasyakuran dan sebagai puncak acara kegiatan HAB dilaksanakan Upacara Bendera pada tanggal 3 Januari 2016 di Lapangan MAN 2 Kudus yang diikuti oleh seluruh pegawai di jajaran Kemenag dan siswa Madrasah Negeri dengan inspektur upacara Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus, Drs. H. Hambali, MM, Dalam kesempatan tersebut ,inspektur upacara memberikan sambutan dari Kemenag RI sebagai berikut :
Peringatan Hari Amal Bakti kementerian Agama membawa pesan kepada kita semua untuk bersama sama mewujudkan supermasi nilai nilai k –Tuhanan dan Keagamaan sebagai spirit pembangunan bangsa yang tidak dapat tergantikan . Peringatan Hari Amal Bhakti ini diharapkan memperkuat komitmen aparatur Kementerian Agama terhadap integritas, etos kerja dan gotong royong di era revolusi mental sekarang ini. Untuk itu mari wujudkan lima nilai budaya kerja Kementerian Agama , yaitu Integritas , Provesionalitas , Inovatif , Tanggung jawab dan Keteladanan .
Dalam beberapa tahun terakhir Kementerian Agama telah melakukan percepatan Reformasi Birokrasi yang menghasilkan peningkatan kinerja cukup signifikan. Kementerian Agama telah menerapkan audit kerja , meningkatkan akuntabilitas publik, menata kedisiplinan pegawai, mencegah potensi terjadinya korupsi serta mengembangkan pelayanan berbasis teknologi informasi. Semua langkah dan upaya reformasi birokrasi bukan saja untuk meminimalisir penyimpangan dan malpraktik birokrasi, tetapi sekaligus untuk menciptakan lingkumgan positif bagi setiap orang untuk berkarya sesuai bidang dan kompetensinya. Birokrasi dituntut untuk berpikir out of the boxserta melakukan perubahan guna meraih kebaikan dan kemaslahatan yang lebih luas. Sebagai instusi yang membawa nama ‘agama’, orientasi kerja sebagai pejabat dan aparatur Kementerian Agama haruslah mencerminkan kemuliaan agama . Para pejabat dan aparatur Kementerian Agama dimanapun harus bisa menjadi teladan dan contoh tentang kejujuran , sikap amanah, karakter dan perilaku baik di tengah masyarakat dimana antara kata dan perbuatan haruslah sejalan.
Dari waktu ke waktu tantangan kehidupan bangsa dan pembangunan bidang agama semakin komplek seiring perubahan masyarakat yang sangat dinamis dalam lingkup nasional dan global . Fenomena liberalisme ,materialisme dan ekstrimisme yang merasuk ke dalam tatanan kehidupan bangsa kita bila tidak diantisipasi bisa menjadi ancaman terhadap kehidupan kehidupan beragama,ketentraman keluarga dan stabilitas masyarakat.
Menyangkut kerukunan antar umat beragama , Indonesia menjadi contoh bagi negara lain dalam mengelola kemajemukan . Pengembangan konsep toleransi dan kerukunan beragama di negara kita dilakukan tanpa membenturkannya dengan kemerdekaan memeluk agama dan keimanan masing masing agama . Pengalaman membuktikan toleransi dan kerukunan tidak tercipta hanya dari satu pihak , sedangkan pihak yang lain berpegang pada hak haknya sendiri.
Kementerian Agama ke depan perlu mempertajam fokus program dan memperkuat sinergi dengan segenap pemangku kepentingan. Kementerian Agama yang memiliki satuan kerja paling banyak diantara semua kementerian/lembaga memberi kontribusi yang besar tehadap kesejahteraan bangsa , pembangunan manusia dan kebudayaan Indonesia
Salah satu masalah sosial yang kini dihadapi bangsa dan terkait dengan peran Kementerian Agama ialah penanganan rapuhnya ketahanan keluarga yang terlihat dari tingginya angka perceraian . Untuk itu mulai tahun ini Kementerian Agama meluncurkan program Kursus Pranikah bermitra dengan organisasi masyarakat , seperti BP4, Organisasi keagamaan dan lainnya. Kita semua menyadari kualitas keluarga menentukan kualitas bangsa.
Diakhir sambutanya mengharap kepada seluruh keluarga besar Kementerian Agama agar memupuk idealisme dan semangat bekerja , mengasah modal intelektual , kepekaan sosial , memperkokoh persaudaraan dan penghayatan spirit Ikhlas beramal sebagai landasan keluhuran kerja. Tunjukan keprofesionalan dan keteladanan dalam bekerja sebagai ibadah.
S. Zul