Pentingnya Penerapan Semboyan Filosofis Ki Hajar Dewantara dalam Membentuk Anak Hebat
Kudus (Humas) – MTs NU Raden Umar Sa’id mengadakan Seminar Parenting sekaligus Sosialisasi Program Madrasah Tahun Ajaran 2024-2025 di Aula MTs NU Raden Umar Sa’id Colo Dawe Kudus. Acara yang mengambil tema “Membangun Sinergi Madrasah Bersama Orang Tua” tersebut dihadiri wali murid kelas 7 dan perwakilan guru dan mahasiswa PLP UIN Sunan Kudus, Selasa (21/8).
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala MTs NU Raden Umar Sa’id, Zaenal Arifin. Dalam sambutannya, ia menyampaikan terima kasih atas kehadiran dan kepercayaan wali murid terhadap MTs NU Raden Umar Sa’id. Selama tiga tahun ke depan, pihaknya siap membimbing, mendidik, dan membina putra-putri kelas 7 sesuai minat serta bakat anak-anak.
“Ini sebagai langkah awal untuk membangun sinergi antara orang tua dengan pihak madrasah sehingga bisa membangun visi yang sama dalam membentuk siswa yang unggul, berakhlaqul karimah, serta berprestasi, ,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Pendidikan di MTs NU Raden Umar Sa’id tidak hanya membekali siswa dengan pengetahuan umum namun juga menanamkan nilai-nilai karakter dan keislaman. “Salah satu program unggulan, yaitu Tahfidz dan juga praktek keagamaan sehingga diharapkan bisa menjadi bekal seluruh siswa saat terjun ke masyarakat,” ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut, dihadiri juga Ketua Pengurus MTs NU Raden Umar Sa’id, yaitu K.Sunarto. Dalam sambutannya, Pak Narto sapaan akrabnya menyatakan bahwa Orang tua dan madrasah memiliki cita-cita yang sama yaitu memiliki putra-putri yang sholih dan sholihah. Sehingga orang tua dan guru sama-sama berusaha untuk berdoa dan berikhtiar agar bisa membentuk karakter yang diharapkan. Selain itu, orang tua juga harus mendukung program-program madrasah agar tidak terjadi miskomunikasi jika terjadi permasalahan anak di sekolah.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Seminar Parenting, Dr Gudnanto, S.Pd. M.Pd.Kons. Dalam paparannya menyampaikan bahwa orang tua memiliki peran yang penting dalam membentuk karakter siswa karena anak akan meniru perilaku orang tua (role model) dan orang tua merupakan orang pertama yang menjadi suri tauladannya. Lingkungan keluarga berpengaruh dalam pembentukan karakter anak, karena anak lebih banyak menghabiskan waktu di lingkungan keluarga daripada di sekolah.
Dosen yang kesehariannya mengajar di Universitas Muria Kudus tersebut menyampaikan bahwa jika ingin memiliki anak yang hebat dan sukses maka orang tua harus bisa mempraktekkan semboyan filosofis berbahasa Jawa yang dipopulerkan oleh Ki Hajar Dewantara, yaitu “Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani” dengan cara berikap sebagai Pamong, Abdi, Suporter, Teman dan Inovator bagi anaknya.
Dalam kesempatan itu para wali murid juga diminta untuk mengisi angket harapan dan usaha orang tua terhadap anak agar nantinya bisa dijadikan pegangan/pijakan oleh orang tua dalam membentuk masa depan anak agar sesuai dengan harapan orang tua. (Yk/Fn)