Kita tidak bisa menghitung nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita dan tidak satupun mesin yang dapat menghitung nikmat Allah. Kita diberi kesehatan , kita diberi anak yang sholeh dan kita juga diberikan keluarga yang harmonis oleh Allah adalah merupakan kenikmatan yang sangat besar sekali dan masih banyak nikmat nikmat yang lain yang tidak dapat kita hitung.Oleh karena itu mari kita bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita , dan mari kita buktikan rasa syukur kita ini dengan selalu menjalankan ibadah dan menjauhi larangaNya. Dalam surat Ibrahim ayat 34 dikatakan “ Sekiranya engkau menghitung nikmat Allah, maka engkau tidak akan bisa “.
Demikian ceramah dari Bp. Kusyanto Spd,M.Pdi , pengawas Agama Islam dalam acara bimbingan mental yang diikuti pegawai bertempat di Mushola Kemenag pada tanggal 29 Maret 2016. Selanjutnya dikatakan , nikmat Allah yang tidak terhitung ini menurut jumhur ulama dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar yaitu :
1. Nikmat hidup dan kehidupan
Nikmat ini diberikan kepada seluruh makhluk Allah yaitu manusia, binatang, tumbuh tumbuhan , jin , malaikat bahkan kepada iblis dan setan . Kenapa nikmat hidup dan kehidupan ini disebut kelompok besar ?
Mari kita renungkan , seandainya bumi yang kita tempati ini tidak mau berputar dalam 100 jam saja maka suhu udara akan naik 100 derajat celsius dan yang terjadi air sumur mendidih , air sungai akan mendidih pula bahkan air yang ada didalam tubuh kita juga akan mendidih . Dan sebaliknya apabila malam tidak mau berganti siang maka suhu udara akan turun 100 derajat selsius . Dan yang terjadi adalah air laut akan menjad beku , air suangai juga akan membeku dan cairan yang ada pada tubuh kita juga akan menjadi beku. Kalau sudah seperti ini apakah ada kehidupan ….. ? Dalam hal ini bagi orang orang yang mempunyai akallah yang tahu.
2. Nikmat kebebasan berpikir
Nikmat ini diberikan kepada manusia saja, idak diberikan kepada makhluk lainnya. Pada nikmat kebebasan berpikir ini Allah mempersilakan untuk menentukan sikap, memilih mana yang dikehendaki. Dalam hal ini orang mau menjalankan perintah Allah atau menjaalankan larangan Allah , silahkan . Yang jelas Allah akan memberikan reward atau surga bagi yang menjalaankan perintahNya dan akan memberikan neraka bagi yang menjalankan larangaNya.
3. Nikmat hidayah iman dan islam
Pada nikmat hidayah iman dan islam ini lebih spesifik diberikan kepada manusia , tetapi manusia yang dikehendaki oleh Allah. Dalam hal ini Allah mempunyai hak prerogratif yang tidak bisa didikte oleh siapapun . Dicontohkan pada sejarah di zaman Nabi Muhammad S.A.W yaitu yang terjadi pada diri Paman Nabi Muhammad Abu Tholib .ketika Abu Tholib menjelang ajalnya . Saat itu Nabi Muhammad membimbingnya untuk mengucapkan kalimat taukhid “ Lailahaillallah “. Namun Abu Tholib tidak mau membacanya . Dalam surat Al- Qasas diterangkan “ Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi , tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya. Dan Allah lebih mengetahui orang orang yang mau menerima petunjuk “. Diakhir ceramahnya Bp. Kusyanto mengharapkan agar kita selalu mensyukuri nikmat Allah dan mengharap kita selalu mendapat hidayah iman dan islam sampai ajal kita menjemput . Semoga.
St. Zul