Kudus (Humas) – Di tengah era digital yang terus berkembang, peran penyuluh agama tidak lagi terbatas pada mimbar dan majelis taklim. Sosok Mc. Mifrohul Hana, penyuluh agama Islam asal Kabupaten Kudus, hadir sebagai contoh nyata penyuluh kreatif-inovatif yang mampu memadukan teknologi dan nilai-nilai kebangsaan dalam penguatan moderasi beragama.
Lahir pada 19 Juni 1986 di Kudus, Mc. Mifrohul Hana tumbuh sebagai pribadi yang aktif dan progresif. Lulusan Ekonomi Islam STAIN Kudus tahun 2013 ini telah lama menunjukkan kepeduliannya terhadap isu-isu sosial keagamaan. Semasa kuliah, ia menjabat sebagai Ketua IPNU dan GP. Ansor di Kudus, memperkuat jejak kepemimpinannya dalam organisasi kepemudaan Islam.
Perjalanan dakwahnya semakin mantap ketika pada tahun 2017 ia diangkat sebagai Penyuluh Agama Islam Non-PNS, dan resmi menjadi ASN (PPPK) di Kementerian Agama Kabupaten Kudus pada tahun 2023. Namun, kiprahnya tak hanya berhenti pada tugas-tugas konvensional.
Sejak tahun 2017, Mc. Mifrohul Hana telah menorehkan jejak intelektualnya melalui penerbitan 21 buku bertema Moderasi Beragama. Karya-karya ini tidak hanya menjadi sumber literasi, tetapi juga menjadi fondasi pemikiran dalam upaya membumikan nilai-nilai toleransi, keberagaman, dan harmoni antarumat beragama di Indonesia.
Pada 7 Januari 2022, Mc. Mifrohul Hana meluncurkan sebuah terobosan luar biasa: Aplikasi SI GANDRUNG (Singkatan dari Konsultasi Moderasi Beragama dan Resensi Buku Pejuang Agama). Aplikasi ini menjadi media konsultasi keagamaan digital berbasis WhatsApp serta wadah literasi yang mengulas tokoh-tokoh moderasi beragama di Indonesia. Inovasi ini lahir dari keprihatinannya terhadap meningkatnya polarisasi dan intoleransi dalam kehidupan sosial keagamaan.
Sebagai penguatan dari karya-karya tersebut, lahirlah Aplikasi SI GANDRUNG akronim dari Sistem Konsultasi Moderasi Beragama dan Resensi Buku Pejuang Agama. Aplikasi ini menjadi jembatan digital yang mempertemukan literasi dan praktik moderasi dalam kehidupan sehari-hari. Melalui fitur konsultasi keagamaan dan resensi buku, SI GANDRUNG memperluas jangkauan pemahaman masyarakat terhadap isi dan semangat dari 21 buku yang telah diterbitkan.
Dengan demikian, antara buku dan aplikasi terjalin hubungan simbiosis yang saling menguatkan: buku menjadi pondasi keilmuan, sementara SI GANDRUNG menjadi sarana interaktif untuk mengaktualisasikannya. Inovasi ini mencerminkan model dakwah yang adaptif terhadap era digital, sekaligus memperkuat ekosistem moderasi beragama secara lebih luas dan berkelanjutan.
Selama 3,5 tahun berjalan, SI GANDRUNG telah diakses oleh lebih dari 15.000 pengguna, membuktikan antusiasme masyarakat terhadap pendekatan dakwah yang inklusif dan kekinian. Aplikasi ini tak hanya menyuguhkan layanan konsultasi, tapi juga memuat konten edukatif melalui 21 buku karyanya, mulai dari biografi tokoh moderasi beragama hingga panduan pendidikan kebangsaan bernuansa toleransi.
Prestasi gemilang pun menyertai perjalanannya. Pada tahun 2024, Aplikasi SI GANDRUNG mengantarkan Kudus sebagai Lokasi Prototipe Moderasi Beragama tingkat Provinsi Jawa Tengah, dengan penetapan resmi oleh Kementerian Agama RI melalui SK Dirjen Bimas Islam Nomor 1033 Tahun 2024. Pengakuan ini menandai Kudus sebagai pionir dalam mengintegrasikan nilai-nilai moderasi ke dalam ruang digital dan sosial masyarakat.
Tak berhenti di sana, gagasannya berlanjut dalam bentuk nyata melalui Pembangunan Ikon Kampung Moderasi Beragama di Desa Tanjungkarang. Kampung ini bukan sekadar tempat tinggal, melainkan laboratorium sosial yang mencerminkan empat pilar moderasi beragama: komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan penerimaan terhadap keragaman. Pembangunan ini melibatkan masyarakat lintas agama, tokoh adat, pemuda, hingga perangkat desa—sebuah sinergi lokal menuju perdamaian nasional.
Dengan segala pencapaiannya, Mc. Mifrohul Hana kini melaju sebagai finalis PAI Award Nasional 2025, mewakili Jawa Tengah dalam kategori Penguatan Moderasi Beragama. Dari 22 peserta nasional, ia menjadi simbol bagaimana inovasi, teknologi, dan nilai spiritual dapat berjalan beriringan.
Membangun Peradaban Damai dari Desa
Mc. Mifrohul Hana bukan hanya seorang penyuluh, tetapi juga visioner yang membuktikan bahwa moderasi beragama bukan sekadar jargon, melainkan gerakan nyata yang bisa dimulai dari desa, diperkuat oleh teknologi, dan diabadikan dalam karya tulis. Lewat SI GANDRUNG, ia membuka ruang diskusi, edukasi, dan refleksi bagi masyarakat yang haus akan kesejukan dalam keberagaman.
Dalam visinya, dakwah digital bukan sekadar tren, tetapi jalan masa depan yang menjanjikan penguatan nilai-nilai kebangsaan. Dengan misinya untuk terus mendorong batas-batas inovasi, Mc. Mifrohul Hana mengajak seluruh elemen bangsa untuk bergerak bersama mewujudkan Indonesia yang damai, inklusif, dan bersatu dalam perbedaan.
“Moderasi bukan hanya konsep, tapi jalan hidup yang perlu dijaga, dirawat, dan diwariskan – mulai dari desa, oleh rakyat, untuk Indonesia.”
— Mc. Mifrohul Hana
