Kudus (Humas) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus menyerahkan piagam izin operasional (Ijop) sekaligus melakukan pembinaan kepada delapan pondok pesantren. Kegiatan ini berlangsung di aula lantai 2 Kemenag Kudus pada Kamis (11/9/2025), dihadiri pimpinan dan operator pondok pesantren.
Kepala Kankemenag Kudus, Shony Wardana, dalam sambutannya menegaskan bahwa pondok pesantren memiliki peran besar dalam sejarah perjuangan bangsa sekaligus mencetak para pemimpin negeri. Menurutnya, pesantren tidak hanya menjadi pusat transfer ilmu dari kitab-kitab yang diajarkan, tetapi juga menjadi tempat pewarisan nilai-nilai agama dan budaya yang diteladankan kiai kepada santri.
“Banyak pemimpin bangsa berasal dari kalangan santri. Bahkan di Kudus, peran santri juga tampak nyata dalam menjaga keamanan dan kedamaian, seperti yang dilakukan para huffadz dalam khataman untuk mendoakan ketenteraman,” ujarnya.
Shony berpesan agar pondok pesantren yang telah menerima ijop dapat menjalankan ketentuan administrasi sesuai regulasi, termasuk dalam pendataan melalui aplikasi EMIS. Ia juga mengingatkan para pengajar di pesantren untuk mendidik dengan penuh kesabaran, tanpa kekerasan, serta mampu memahami karakter santri yang beragam.
Selain itu, ia mengajak pondok pesantren turut mendukung program ekoteologi dengan menumbuhkan kecintaan terhadap lingkungan dan sesama. “Sepulang dari sini saya minta untuk menanam satu pohon yang berbuah sebagai wujud cinta lingkungan,” pesannya.
Sementara itu, Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Afif Noor, menjelaskan bahwa pemberian ijop menjadi bukti pengakuan resmi dari negara terhadap keberadaan pondok pesantren. “Dengan ijop, pesantren telah sah diakui dalam melaksanakan pendidikan sekaligus memudahkan pengawasan dalam pelaksanaannya,” jelasnya.
Melalui penyerahan ijop dan pembinaan ini, Kemenag Kudus berharap pondok pesantren semakin berdaya, profesional, dan terus memberikan kontribusi nyata bagi pendidikan, kedamaian, serta pembangunan di Kabupaten Kudus.