Kudus (Humas) – Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah (Penmad), H. Agus Siswanto gelar rapat koordinasi penerapan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Madrasah sebagai tindak lanjut surat dari Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah pada Kamis (17/7/2025).
Program ini mengacu pada SE Dirjen Pendis Nomor 1 Tahun 2025 tentang Pemeliharaan Lingkungan Satuan Pendidikan, dan selaras dengan Asta Protas Kementerian Agama, yakni penguatan ekoteologi.
Dari 376 madrasah yang ada di Kabupaten Kudus, sebanyak 39 madrasah siap berkomitmen dalam pelaksanaan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di lingkungan madrasah pada tahun ini sebagai bagian dari program Adiwiyata Madrasah Jawa Tengah.
Dalam sambutannya Kasi Penmad menjelaskan, bahwa pembiasaan karakter berkelanjutan tentang peduli lingkungandi madrasah pada dasarnya sudah tertanam, sebagai mana yang telah diajarkan oleh para guru di madrasah tentang membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah, hemat energi, sampai menanam pohon.
“Saya yakin pembiasaan karakter ini sudah tidak asing lagi di lingkungan madrasah, tinggal kita evaluasi bersama sudah dikelola dengan baik atau belum,” jelas H. Agus.
Meski saat ini beberapa madrasah di Kabupaten Kudus sudah meraih Adiwiyata. Tercatat ada 32 madrasah yang sudah mendapat Adiwiyata, ada yang Kabupaten dan juga Provinsi. Agus menyampaikan harapan agar semakin banyak madrasah di Kudus yang meraih penghargaan Adiwiyata, baik di tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional bahkan mandiri.
“Saya berharap dengan dukungan dan komitmen bapak ibu kepala madrasah, semoga kedepannya semakin banyak Madrasah di Kabupaten Kudus meraih Adiwiyata berjenjang, sampai ke tingkat nasional dan mandiri,” harapnya.
Perwakilan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kabupaten Kudus, M. Ikhsan Zakariya menambahkan bahwa pada dasarnya kegiatan Adiwiyata ini bukanlah lomba, namun upaya untuk membentuk karakter warga satuan pendidikan.
“Kegiatan Adiwiyata ini bukan lomba untuk mempercantik madrasah atau memperbagus fasilitas, tetapi untuk membentuk warga madrasah/ sekolah agar peduli terhadap lingkungan sekitarnya,” tegasnya.
Ikhsan menambahkan, langkah awal yang bisa dilakukan adalah menggali potensi dan permasalahan lingkungan di sekitar madrasah untuk kemudian diterapkan dalam kurikulum dan pembentukan karakter peserta didik.
“Bapak/Ibu Kepala Madrasah bisa mulai dari identifikasi masalah yang ada, lalu mencari solusi yang relevan dan diterapkan melalui kurikulum serta pembiasaan karakter di madrasah,” pungkasnya.
Sebagai tindak lanjut, seluruh madrasah yang hadir dalam rapat koordinasi tersebut akan dimasukkan ke dalam grup WhatsApp khusus sebagai media komunikasi dan koordinasi demi menyukseskan program Adiwiyata Madrasah Jawa Tengah.***