Kudus (Humas) – Bimbingan Manasik Haji Gelombang 2 hari kedua (2) Tingkat Kabupaten Kudus 1446 berlangsung di Hotel @HOM Kudus, Rabu (16/4/2025). Peserta bimbingan manasik dari Kecamatan Bae, Undaan, Jekulo, Mejobo, dan Dawe tampak semangat mengikuti rangkaian manasik haji dan penyampaian materi yang disampaikan oleh para narasumber.
Sambutan disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus H. Suhadi, kemudian dilanjutkan penyampaian materi dari para narasumber. Materi pertama disampaikan oleh H. Abdul Wahid komisi 8 DPR RI kabupaten Kudus pada sekaligus ketua Panca DPR RI di majelis tingkat kabupaten Kudus tahun 2025 “Edukasi dan Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji Lansia”. Materi kedua “Ta’limatul haji” disampaikan oleh Abdul Choliq. Terakhir materi “Tata Cara Manasik Haji Bagi Lansia” oleh H. Asrul Fatkhi.
Dalam sambutannya Suhadi menyampaikan Bimbingan Manasik Haji Tingkat Kabupaten dibagi menjadi menjadi 2 gelombang karena banyaknya jumlah jamaah Tahun 1446H ini sejumlah 1423 jamaah. Kedatangan Abdul Wahid memang ditunggu karena jamaah haji Kabupaten Kudus mendengar langsung dari pembuat kebijakan penyelenggaraan haji sehingga tidak ada kesalah pahaman kepada jamaah.
H. Abdul Wahid menyampaikan bahwa beliau mendapat tugas dari presiden supaya biaya haji tahun ini dengan yang semurah mungkin tetapi pelayanan yang sebaik mungkin. Dengan berkoordinasi dengan berbagai pihak tercapaialah penurunan biaya haji tahun ini. Bumbu Rasa Nusantara sudah diimpor sebanyak 475 ton oleh pihak Arab Saudi agar masakan yang dikonsumsi Jamaah Haji Indonesia mempunyai rasa yang sama seperti masakan di Indonesia.
Materi Abdul Kholiq menyampaikan agar jamaah haji tidak saling bertukar tanda atau barang identitas. hal yang harus dilakukan dan larangan yang tidak boleh dilakukan selama menjalankan ibadah haji. Dengan gaya penyampaiannya yang khas dan unik membuat peserta bimbingan tidak jenuh dalam mengikuti manasik.
H. Asrul Fatkhi mengingatkan kepada jamaah haji harus bisa manajemen tenaga. Seberapa kuat jamaah nanti melakukan ibadah yang dilaksanakan itu sesuai dengan kemampuan. Yang terpenting adalah hajinya. Jangan sampai mengejar yang sunah, tapi kehilangan yang wajib dan rukunnya.