Kudus (Humas) – Selasa (17/9/2024) pagi di tempat Situs ikon moderasi beragama Desa Tanjungkarang , Kec. Jati, Kab. Kudus diadakan Perayaan Kue Bulan. Perayaan tersebut merupakan agenda tahunan yang dirayakan masyarakat Tionghoa untuk menyambut datangnya bulan purnama pada tanggal 15 di bulan kedelapan dalam penanggalan imlek. Hari tersebut sebagai ritual ulang tahun Dewa Bumi.
Perayaan terbesar kedua setelah Imlek ini senantiasa disajikan dengan Kue Bulan yang menjadi ciri khas sekaligus nama dari perayaan ini. Kue Bulan sendiri merupakan makanan tradisional masyarakat Tionghoa yang wajib ada dan disajikan di berbagai perayaan besar.
Ketua Konghucu Kab. Kudus Goei Tjwan Gie berharap acara seperti ini bisa terus berlanjut. Dirinya menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hari berterima kasih kepada Dewa Bumi . “Kegiatan ini sebagai bentuk terima kasih karena selama satu (1) tahun diberikan kesehatan, rezeki, dan hasil bumi bagus”.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh semua agama, ada Hindu, Budha, Kristen, Katolik, Konghucu, Islam, dan aliran kepercayaan. “Semua agama boleh ikut, karena ini merupakan permohonan langsung kepada Tuhan yang Maha Esa. Baru kali ini doa ini disampaikan”, jelasnya.
Menurut keterangannya, orang tua zaman dahulu yang beragama Konghucu bersembahnyang di tempat ini. “Orang lebih mantap berdoa disini karena tempat tersebut adalah bekas klenteng. Pada tahun 1796 M dipindah ke jalan Kudus-Purwodadi, karena lebih mudah aksesnya untuk mencapai tempat tersebut”, jelasnya lagi. Nama klentengnya adalah Hok Tik Bio.
Acara dimulai dengan ritual dengan bahasa Cina, dilanjutkan dengan berdoa. Kemudian pemukulan gong oleh Kepala Desa Tanjungkarang Sumarno sebanyak 108 kali.Setelah acara selesai, lanjut pembagian air berkah, buah, beras ketan dan kue bulan. Kue bulan ini berisi lima (5) kacang-kacangngan. (Fn)