Kudus – 26 Maret 2024, kabar membanggakan kembali datang dari dari tim riset Science Intensive Program (SIP) MAN 1 Kudus. Dua siswi dari program unggulan riset MIPA MAN 1 Kudus kembali menorehkan prestasi bagi almamater dalam ajang Kompetisi Kreasi dan Inovasi (KRESNA) Tingkat Nasional Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Nanoedu Indonesia pada Februari – Maret 2024. Dua siswi berprestasi tersebut adalah Rahma Yurian Salsabila & Syahda Amalia Khoirun Nisa’ dari Kelas X-7 yang juga merupakan santriwati Pondok Riset Nurul Ilmi (PRNI) MAN 1 Kudus. Mereka sukses menyabet Juara 3 dan mempersembahkan Medali Perunggu Bidang Matematika, Sains, dan Teknologi (MST) jenjang SMA/MA sederajat.
Rahma dan Syahda, nama akrab mereka berdua mengangkat proposal penelitian yang berjudul ECONATU : Pemanfaatan Pati Biji Nangka dan Gelatin Tulang Ikan dalam Pembuatan Edible Coating untuk Meningkatkan Umur Simpan Sayur dan Buah di bawah asuhan pembimbing riset, Yazida Riskayanti, S.Pd., M.Sc. Judul penelitian ini diangkat berangkat dari keresahan tim tentang singkatnya usia simpan sayur dan buah di Indonesia. Sebanyak 30% produksi buah-buahan dan sayuran di Indonesia dari hasil komoditas umumnya memiliki umur simpan yang relative pendek. Sayuran dan buah memiliki kadar air yang cukup tinggi sehingga cepat terkontaminasi oleh mikroba yang dapat menyebabkan kerusakan. Maka dari itu perlu adanya solusi untuk permasalahan tersebut salah satunya yaitu edible coating yang memanfaatkan bahan dari biji nangka dan tulang ikan. Kandungan pati pada biji nangka cukup tinggi yaitu mencapai 83,97%. Tulang ikan dapat dijadikan sumber gelatin karena mengandung kolagen sekitar 18,6%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan daya umur simpan edible coating pada sayur dan buah. Metode penelitian ini yaitu menggunakan metode eksperimen. Alat dan bahan yang digunakan spektrofotometer, BHA, BHC, CMC, dan aquades. Tahapan penelitian meliputi perancangan,pembuatan, dan pengujian. Pada tahap pembuatan larutan edible coating yaitu melarutkan 2 g gelatin dengan 100 ml aquades dan panaskan hingga suhu mencapai 40oC, setelah itu tambahkan CMC, gliserol, stearin, BHA, dan BHT. Parameter yang dianalisis dari penelitian ini adalah susut bobot, kadar air, dan warna. Berdasarkan penelitian tersebut, pemanfaatan biji nangka dan tulang ikan dalam pembuatan edible coating diharapkan dapat memperpanjang masa simpan dan memperbaiki kualitas produk pangan serta merupakan bahan yang biodegradable sehingga lebih ramah lingkungan.
Raihan Medali Perunggu ini tidak diperoleh dengan instan. Tim harus melalui rangkaian babak lomba, mulai dari pendaftaran akhir Januari 2024, Pengunggahan Proposal dan Penilaian Karya pada Februari 2024, hingga akhirnya Babak Final yang presentasinya dilaksanakan secara daring lewat zoom meeting pada Kamis, 21 Maret 2024. Pembelajaran intensif telah dilakukan sejak Januari 2024 mulai dari penentuan ide dan judul serta penyempurnaan KTI. Yazida Riskayanti selaku pembimbing tim merasa bersyukur karena sejak awal tim yang terbentuk adalah tim yang solid dan saling melengkapi. Proses penelitian dan lomba berjalan lancar tanpa halangan berarti karena masing-masing anggota tim telah berpengalaman dalam kegiatan riset karena setiap hari digembleng pada pembelajaran riset di program unggulan riset SIP MAN 1 Kudus.
Rahma dan Syahda saat mengikuti closing ceremony dan awarding pada Selasa Pagi, 26 Maret 2024 lewat zoom meeting, merasa gembira saat mendengar namanya dibacakan sebagai Juara 3 . “Prestasi ini tidak akan membuat kami menjadi puas, justru ini awal bagi kami untuk mengembangkan penelitian ke depan sehingga apa yang kami tawarkan benar-benar dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat luas maupun dunia industri.” Ujar Rahma.
Kepala MAN 1 Kudus, Drs. H. Taufik, M.Pd. memberikan apresiasi setinggi-tingginya bagi tim riset yang tak henti-hentinya berkolaborasi untuk menyumbangkan prestasi bagi almamater MAN 1 Kudus. Madrasah yang selama ini dikenal sebagai Sekolah Berbasis Riset ini telah memiliki pengalaman panjang dalam kegiatan riset dan penelitian oleh siswanya. Torehan Juara di ajang Kresna adalah gerbang bagi penelitian lebih lanjut. Kepala MAN 1 Kudus berharap penelitian ini dapat diteruskan di ajang tahunan Myres Kementerian Agama Tahun 2024. Lomba Peneliti Belia (LPB) oleh CYS Indonesia Tahun 2024 dan ajang-ajang bergengsi lain ke depannya.