Kudus-Mahasiswa jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam UIN Walisongo Semarang yang tergabung di kelompok 3 dalam kegiatan akademik yaitu PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) yang bertempat di Kementerian Agama Kabupaten Kudus khususnya di seksi Bimas Islam (Bimbingan Masyarakat Islam) dilakukan selama satu bulan mulai tanggal 15 Januari-15 Februari 2021. Dalam kelompok ini terdapat delapan mahasiswa yang terdiri dari beberapa kelas dan berasal dari berbagai daerah sekitar Kudus, ada mahasiswa yang berasal dari Blora, Pati, Demak, dan Jepara.
Seksi Bimas berkoordinasi dengan kami untuk diberikan bimbingan arahan yaitu dalam bentuk kegiatan bimbingan, penyuluhan salah satunya adalah bimbingan penyuluhan lewat siaraan di Radio Manggala Station 100.4 FM Kudus yang bertempat di Jl. Raya Pati-Kudus, Ngembal Rejo, Kec. Bae, Kab. Kudus, Jawa Tengah.
Pada kesempatan ini, mahasiswa yang sedang PPL dijadwalkan untuk mengisi siaran Agama Islam sesuai dengan jadwal yang telah dibuat. Siaran Agama Islam dilakukan oleh mahasiswa PPL selama 16 kali siaran, pada awalnya jadwal petugas siaran dilakukan oleh pegawai Kemenag Kab. Kudus, tapi jadwal semuanya dialihkan kepada mahasiswa yang sedang PPL.
Begitu juga ada tambahan siaran radio bagi mahasiswa yang PPL secara mandiri khususnya untuk PPL, dan pada akhirnya sesuai dengan kesepakatan jadwal siaran Agama Islam jatuh pada hari Rabu dan Kamis dengan satu harinya diisi oleh dua mahasiswa.
Mahasiswa yang sedang PPL menerimanya dengan sangat baik karena esensinya siaran Agama Islam di radio adalah salah satu bentuk alternative berdakwah kita di tengah pandemi apalagi masih dimasa PSBB yang dimana segala ruang akses kegiatan masyarakat dibatasi salah satunya di Majlis Ta’lim dan lain-lain yang dilakukan secara terjun langsung. Dengan adanya siaran Agama Islam diharapkan aksenya mudah diterima oleh kalangan masyarakat khususnya para pengguna radio yang masih eksis selama ini.
“Awalnya kelompok kita mengira bahwasanya yang basic siaran cocoknya di jurusan KPI, karena di jurusan BPI tidak ada siaran radio dan kami juga belum pernah siaran, dengan siaran Radio yang telah diberikan kami siap dan bersedia menerima kegiatan yang telah diberikan salah satunya siaran Agama Islam di Radio, karena salah satu bentuk kita berdakwah khususnya di radio, apalagi radio Manggala Kudus dan Kementerian Agama Kab. Kudus telah lama bekerja sama dengan baik. Jadi intinya kita siap untuk melakukan kegiatan yang telah diberikan oleh Kemenag Kab. Kudus. Apalagi situasi dan kondisi saat ini yang segala akses kegiatan masyarakat masih dibatasi karena adanya PSBB. Ini salah satu bentuk alternative kami untuk melakukan bimbingan agama dan penyuluhan Islam sekaligus berdakwah secara virtual sebagai pengganti kita terjun di masyarakat (di Majlis Ta’lim dll) dan juga menambah jam terbang, pengalaman, wawasan kami semuanya.” Terang koordinator kelompok 3 PPL Kab. Kudus Syaifullah Fatah.
Ibu Ana Durrotun Nafisah selaku pembimbing lapangan di Kemenag Kab. Kudus memberikan tanggapan dan respon yang bagus dalam bentuk penyuluhan di siaran radio dan membantu sekali untuk masyarakat apalagi dimasa pandemic Covid-19. Harapan untuk mahasiswa yang PPL bisa mendapatkan ilmu apa yang telah didapatkan di Kemenag Kudus selama satu bulan dan juga bisa diaplikasikan suatu saat nanti.
“Sudah bagus dan tinggal memolesnya, kemudian tata cara untuk penyampainnya cukup dipahami, materi-materi sudah diambil tinggal penyampaian di radio, kan penyampaiannya berbeda dengan secara langsung. Untuk membangunnya juga berbeda, membangun jamaah secara langsung dan jamaah ke pendengar radio. Harapan saya bisa bersinergi mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di Kemenag Kab. Kudus untuk suatu saat nanti, bisa kolaborasi dengan berbagai pihak untuk melakukan penyuluhan diantaranya penyuluhan keagamaan dan lain-lain.” Ucapnya.
Malah justru bentuk penyuluhan keagamaan di siaran radio itu bentuknya berbeda terjunnya juga beda, itu dilakukan lewat tidak langsung ke masyarakat, tapi lewat penerangan didengarkan orang lain dan metodenya juga beda kalau metode dengan jamaah ada interaksi tanya jawab tapi di radio hanya monolog tidak ada tanya jawab.
“Penyuluhannya kan beda-beda, salah satunya di Majlis Ta’lim, binaan remaja, perdesaan, perkantoran, penyiaran di radio yang sedang dilakukan saat ini, itu sangat mendukung dan membantu sekali untuk mahasiswa yang PPL di Kemenag Kab. Kudus, karena kemarin sebelum pandemic ada banyak binaan-binaan, ada majlis ta’lim, binaan remaja, di kampus, juga di sekolah dan lain-lain, ini kan ada feedback antara penceramah dan jamaah, ada tanya jawab beda kalau di radio hanya monolog. Apalagi untuk saat ini masih pandemic jadi salah satu bentuk metode penyuluhan keagaamaan dilakukan di siaran radio dan ini khusus untuk mahasiswa PPL UIN Walisongo Semarang di Kemenag Kab. Kudus yang dilakukan pada hari Rabu dan kamis.” Pungkas pembimbing lapangan.
Salah satu crew Manggala Station Kudus yang mendampingi mahasiswa PPL selama siaran Radio memberikan respon positif karena salah satu bentuk pengkaderan para juru dakwah. Bentuk kegiatan yang baik dan bermanfaat apalagi ini siaran Agama Islam dan bisa diterima oleh masyarakat lewat siaran radio Manggala yang tayang pada jam 5 sore sesuai dengan jadwal.
“Baik-baik saja, ini kan sebagian dari pengkaderan untuk juru-juru dakwah harus dikasih jam terbang dan ini kerjasama sudah puluhan tahun aslinya. Karena yang mengisi sebagian besar mereka para pegawai dan kalau untuk mahasiswa PPL yang ada di Kemenag baru sekarang, yaitu mahasiswa UIN Walisongo. Kalau mahasiswa PPL siaran sudah lumayan dan lancar, karena sudah punya praktek sendiri. Nuansa senja ini kerjasama salah satunya dengan kemenag sejak bertahun-tahun sampai sekarang dan berjalan terus dengan baik. Harapannya masyarakat semakin menambah wawasan keagamaan, pencerahan, dan pendengar Manggala semakin banyak, semakin banyaknya pendengar otomatis ada input bagi Manggala, bahwa Manggala itu ada manfaatnya ada edukasinya” Tutur Bapak Aldi Alfiyan