Kudus – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus melalui Seksi Pendidikan Madrasah menyelenggarakan Monitoring dan Evaluasi BOP RA yang di laksanakan di RA se Kabupaten Kudus, pada 16 -18 Oktober 2017 .
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kab. Kudus, Su’udi melaksanakan monitoring dan evaluasi BOP RA di empat tempat yaitu RA Nurul Haq, RA Raudlatus Shibyan 3, RA Al Khurriyah 1 serta RA Al Khurriyah 2 , Selasa (17/10/17).
Su’udi menyampaikan tujuan kegiatan ini adalah untuk melihat secara langsung realisasi sekaligus penggunaan dana BOP RA, apakah sudah di pergunakan dengan cara yang benar, karena laporannya harus benar dan dapat dipertanggung jawaban serta akuntabel.
Su’udi melanjutkan bahwa agar program BOP RA dapat dicapai dengan baik dan lancar, maka pengelola pendidikan RA harus memahami dan melaksanakan proses penggunaan dana BOP RA dengan pedoman dan peraturan yang berlaku. Pada kesempatan tersebut juga disampaikan pentingnya tertib administrasi dalam tata kelola BOP, baik dari perencanaan, pelaksanaan hingga pelaporan.
''RA penerima BOP harus mampu mengelola anggaran bantuan pemerintah tersebut dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Gunakan dan laporkan dana BOP sesuai juknis,'' katanya.
Su’udi mengimbau kepada segenap tenaga pendidik RA untuk maksimal dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik. ''Dengan BOP ini RA diharapkan mampu memenuhi standar pelayanan minimal pendidikan,'' harapnya.
Sementara Kepala Sekolah RA Nurul Haq, Sholihati dalam laporannya menyampaikan bantuan yang diterima RA saat ini berbeda dengan bantuan yang diterima RA beberapa waktu lalu.
Menurut Sholihati, saat ini, jumlah bantuan yang diterima RA lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya sehingga ia optimis RA akan menjadi lebih baik karena BOP bisa digunakan sebagai biaya penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan RA yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan biaya operasi non personalia dan personalia.
''Sekarang RA mendapat bantuan sesuai jumlah siswa. Dengan kata lain dana untuk operasional RA lebih banyak sehingga konsekuensinya mutu pendidikan RA harus lebih bagus,'' tandasnya. (s2r)