Sebentar lagi kita akan kedatangan tamu istimewa, yaitu Hari Raya Idul Adha, dimana dihari itu dan hari tasyrik dilakukan peyembelihan hewan qurban. Ada beberapa hikmah dan keutamaan qurban pada hari tersebut , demikian ceramah bimbingan mental yang disampaikan oleh Kasi Pendidikan Madrasah Drs. H.Su’udi, M.P.d.I. Selanjutnya belau menjelaskan beberapa hikmah dan keutamaanya yaitu :
1. Kebaikan dari setiap helai bulu hewan kurban
Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan dan setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan (HR.Ahmad dan Ibnu Majah).
2. Berkurban adalah ciri keislaman seseorang
Dari abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “ Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapag, lalu ia tidak berkorban, maka janganlah ia mendekati tempat sholat kami .”(HR.Ahmad dan Ibnu Najah).
3. Ibadah qurban adalah salah satu ibadah yang paling disukai oleh Allah.
Dari Aisyah, Rasulullah SAW berkataa:” Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari qurbanyang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah.Sesungguhya pada hari kiamat nanti hewan hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk tanduknya, kukunya dan bulu bulunya.Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah sebagai qurban dimanapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” ( HR. Ibn Majah dan Tirmidzi).
4. Berkurban adalah ibadah yang paling utama.
Sholat dan menyembelih qurban menunjukan sikap taqarrub, tawadhu’, merasa butuh kepada Allah Subhnahu wa Ta’ala, ketenangan kuat dan ketenangan hati kepada Allah serta keutamaan-Nya. Ibadah harta benda yang paling mulia adalah menyembelih qurban, sedangkan ibadah badan yang paling utama adalah Shalat.
5. Berkurban adalah sebagian dari syiar agama islam’
‘ Dan bagi tiap tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan (kurban) supaya menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka , maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang orang yang tunduk patuh (kepada Allah)” ( Qur’an Surat Al Hajj: 34)
6. Mengenang ujian kecintaan dari Allah kepada Nabi Ibrahim.
“Maka tatkala anak itu samapai (pada umur sanggup) berusaha bersama sama Ibrahim, Ibrahim berkata:” Hai anakku sesengguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu !” Ia menjawab: Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang orang yang sabar”. Tatkala keduanya telah berserah diri dan ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya). ( nyatalah kesabaran keduanya) Dan Kami panggillah dia : ‘Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya, demikianlah Kami memberikaan balasan kepada orang orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar” ( Qur’an Surat Ash Shaffat: 102-107).
St. Zul