Untuk mengantisipasi terjadinya radikalisme dan terorisme di Kabupaten Kudus , Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus mengadakan sosialisasi Pencegahan paham radikalisme dan terorisme bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dengan pemuda lintas agama , pada tanggal 21 Desember 2015 bertempat di Rumah Makan Ulam Sari diikuti sebanyak 80 peserta dari unsur anggota FKUB dan pemuda Islam, Kristen Katolik, Buda , Hindu serta tokoh agama.
Dalam sambutannya Kepala Kantor Keenterian Agama Kabupaten Kudus, Drs, H. Hambali, MM mengatakan sekarang ini ada isu tentangpaham
radikalisme dan terorisme yang menamakan dirinya Isis. Isis ( Islamic State Of Iraq and Syiria) adalah suatu gerakan yang menyerukan agar umat Islam di seluruh dunia untuk kembali bersatu dan membangun kembali Pemerintah secara kalifah seperti yang dulu ada pada masa Rosulullah SAW, namun mereka melakukan segala bentuk kekerasan yang semuanya hampir merujuk pada bentuk aksi terorisme dan diskriminasi. Ini sudah menjadi isu Nasional. Saat ini banyak teroris yang berkeliaran disekitar kita , oleh karena itu perlu kita waspadai agar kita tidak terpengaruh alirannya. Dengan kewaspadaan ini diharapkan kita jangan sampai kecolongan ada warga kita yang menjadi teroris ,Sebab Kudus yang terkenal adem ayem ini tidak mustahil kalau tidak terpengaruh oleh aliran ini . Dan ternyata di Kabupaten Kudus ini memang ada yang menjadi teroris berarti kita sudah kecolongan . Oleh karena itu kewaspadaan perlu kita tingkatkan agar masyarakat Kudus bisa menikmati hidup ini dengan aman dan sejahtera.
Hadir sebagai pemateri Kanit V Sat Intelkan Subkhan ,SH dari Polres Kudus mengatakan Kondisi Kabupaten Kudus terlihat sejuk dan nyaman , tetapi ternyata muncul hal hal yang tidak terduga yaitu adanya paham radikalisme dan terorisme. Ini merupakan realita yang tidak bisa kita pungkiri . Dengan adanya fenomena iseperti ini berarti Kab. Kudus sudah tidak kondusif , maka kita harus waspada . Dan untuk mewujudkan suasana yang kondsif kita harus terus menerus menjaga daerah kita walaupun Kabupaten Kudus kelihatan aman dan tentram tetapi dimata Intel tidak kondusif tetapi tetap rawan terkendali . Kenapa masalah ini disosialisasikan ? karena masalah ini adalah masalah besar dan bertambah besar kalau dianggap tidak masalah besar. Fenomena sekarang ini para remaja berselfi dengan bendera para kelompok teroris . Dalam daftar DPO teroris ada sebanyak 84 orang 6 orang diantaranya adalah orang Kudus. Kapan sebuah Radikalisme dan terorisme menjadi nyata ? Menurut beliau sebuah radikalisme dan terorisme menjadi nyata apabila ada 4 ciri yaitu : Fanatik , tidak toleran , membentuk kelompok sendiri dan memilih jalan kekerasan. Apabila terdapat 3 ciri ( fanatik , tidak toleran dan membentuk kelompok sendiri ) bisa dikatakan mempunyai paham radikal dan bisa menjadi teroris apabila ditambah ciri ke empat yaitu memilih jalan kekerasan.
Paham Radikal menggunakan Juknis(petunjuk tehnis) dengan paham “ Bantu Saudara” yang mungkin tertindas dan teraniaya sehingga kita wajib membantu.Indonesia tidak dijalankan dengan Al’quran dan Hadist tetapi petunjuk manusia. Kita harus merubah negara menjadi negara Islam , sebagaimana Nabi pindah ke Madinah untuk membentuk Negara Islam maka kita harus hijrah ke Negara Islam . Alqur’an tidak memerintahkan untuk mendirikan Negara Islam.
Menurut Ulama Indonesia “ Negara ini sudah Islam karena penduduknya Islam dan dapat menjalankan Syari’at Islam . Menurut sejarah , Nabi mendirikan negara Madinah , sahabat dengan Khulafurrosidin dilanjutkan Bani Umayah dan Absiyah. Di Alqur’an tercantum prinsip kenegaran dan bukan pendirian Negara Islam. Di akhir pengarahannya beliau mengatakan mari kita bersinergi dan jangan bertindak sendiri sendiri dalam menjaga wilayah kita serta waspadai jika ada anak tiba tiba rajin beribadah karena anak yang seperti itu patut kita curigai karena bisa terpengaruh dengan paham teroris. Waspadalah
S. Zul